Dua Korban Longsor di Uning Bertih Ditemukan dalam Keadaan Meninggal Dunia
![]() |
| Tim pencari melakukan evakuasi korban longsor di Uning Bertih, Bener Meriah |
Bener Meriah - Sudutsuara.com | Dalam sebuah insiden tragis yang terjadi di Kampung Uning Bertih, Kecamatan Wih Pesam, Bener Meriah, dua warga yang tertimbun longsor telah ditemukan. Proses pencarian yang melibatkan berbagai tim penyelamat berhasil mengidentifikasi lokasi kedua korban, meskipun sayangnya mereka ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bener Meriah, Anwar Sahdi, mengonfirmasi penemuan tersebut pada hari Jumat, 10 Januari 2024. "Alhamdulillah, kedua korban telah ditemukan oleh tim pencari yang terdiri dari TRC BPBD, SAR, TNI, Polri, Brimob, dan masyarakat setempat," ungkap Anwar dalam pernyataannya.
Insiden longsor ini terjadi pada Kamis, 9 Januari 2024, sekitar pukul 16.00 WIB. Menurut laporan yang diterima, longsor terjadi di jalan perkebunan yang menghubungkan beberapa desa di kawasan tersebut. Saat kejadian, kedua korban, yang diketahui bernama Abdul Hanif (45 tahun) dan Fajri (20 tahun), sedang berhenti di tepi jalan. Tiba-tiba, longsor datang dan menimbun mereka dengan material tanah dan batu.
Syafriadi, Kepala BPBD Bener Meriah, menjelaskan bahwa longsor ini dipicu oleh curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir. "Kondisi tanah yang jenuh air membuatnya rentan terhadap longsor, terutama di daerah perbukitan seperti Uning Bertih," jelasnya.
Setelah menerima laporan mengenai kejadian tersebut, tim pencari segera dikerahkan ke lokasi. Proses pencarian berlangsung selama beberapa jam, dengan tantangan yang cukup berat akibat kondisi cuaca yang tidak mendukung. "Kami menghadapi kesulitan dalam melakukan pencarian karena tanah yang masih labil dan potensi longsor susulan," tambah Anwar.
Meskipun demikian, tim penyelamat tidak menyerah. Mereka bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk mencari kedua korban. "Kami sangat berterima kasih kepada masyarakat yang turut membantu dalam proses pencarian ini. Tanpa dukungan mereka, pencarian mungkin akan lebih sulit," ungkap Anwar.
Akhirnya, pada pukul 13.00 WIB, tim pencari berhasil menemukan kedua korban di lokasi yang tertimbun longsor. Sayangnya, keduanya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. "Kami sangat berduka atas kejadian ini. Proses evakuasi jenazah korban masih berlangsung, dan kami akan memberikan informasi lebih lanjut kepada keluarga dan masyarakat," kata Anwar.
Pihak BPBD dan pemerintah setempat juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi bencana alam, terutama di musim hujan. "Kami mengingatkan warga untuk selalu memperhatikan kondisi cuaca dan tidak berada di daerah rawan longsor saat hujan deras," kata Syafriadi.
Sebagai langkah mitigasi, BPBD Bener Meriah berencana untuk melakukan sosialisasi mengenai bencana alam kepada masyarakat. "Kami akan mengadakan pelatihan dan penyuluhan tentang cara menghadapi bencana, termasuk longsor. Pengetahuan ini sangat penting untuk keselamatan warga," jelas Anwar.
Selain itu, pihak berwenang juga akan melakukan pemantauan terhadap daerah-daerah yang rawan longsor. "Kami akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan survei dan penanganan di lokasi-lokasi yang berpotensi mengalami longsor di masa mendatang," tambahnya.
Insiden longsor di Uning Bertih merupakan pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap bencana alam, terutama di daerah yang rawan. Masyarakat diharapkan dapat lebih peka terhadap tanda-tanda alam dan selalu siap menghadapi kemungkinan terburuk.

Posting Komentar